•  

logo


Mengapa Harus Ada Sumpah Pemuda, Ini Penjelasannya

Sumpah Pemuda bertujuan menciptakan persatuan dan kesatuan antarpemuda guna mewujudkan kemerdekaan

28 Oktober 2022 05:36 WIB

Ilustrasi Hari Sumpah Pemuda
Ilustrasi Hari Sumpah Pemuda Istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM – 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda lahir pada momen Kongres Pemuda II tahun 1928 dan merupakan bentuk kesepakatan pemuda dan pemudi Indonesia yang terkumpul dalam suatu organisasi atau perhimpunan.

Adapun tujuan Sumpah Pemuda menciptakan persatuan dan kesatuan antarpemuda guna mewujudkan kemerdekaan. Selain itu, tujuan lainnya adalah:

- Membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme pemuda-pemudi Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk melawan, mengusir, dan menentang para penjajah.


Tuntut Pencabutan UU Ciptaker, Jumhur Bakal Terjunkan Jutaan Massa ke Jalan

- Membuat kokoh dan tebal rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

- Memperluas usaha-usaha dan kegiatan agar tercapainya kemerdekaan Indonesia.

- Menghilangkan rasa kedaerahan yang selalu menjadi penghalang rakyat Indonesia untuk bersatu.

- Melaksanakan cita-cita untuk mengumpulkan seluruh pemuda Indonesia.

Berdasarkan modul berjudul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3,4 dan 4,4 terbitan Kemendikbud, Sumpah Pemuda terbentuk pada dua momentum kongres.

Kongres Sumpah Pemuda 1

Kongres Pemuda pertama diadakan digelar pada 30 April-2 Mei 1928. Kongres ini diikuti perwakilan Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda Theosofi.

Tema pentingnya persatuan dan kesatuan pemuda dikedepankan dalam kongres ini. Hal itu demi mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pembicara dalam Kongres Pemuda pertama antara lain Sumarto, M. Tabrani, Muh. Yamin, Bahder Johan, dan Pinontoan.

Saat itu, badan untuk mewadahi semua organisasi gagal terbentuk kendati ada kesepakatan mengakui cita-cita persatuan Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya beda pendapat antaranggota.

Namun, didapat keputusan penting dari Kongres Pemuda pertama ini, yakni semua perkumpulan pemuda harus bersatu dalam organisasi, dan Kongres Pemuda kedua perlu segera diselenggarakan.

Kongres Sumpah Pemuda 2

Kongres Pemuda Kedua terdiri dari tiga rapat. Rapat pertama digelar di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), Sabtu, 27 Oktober 1928. Rapat dibuka oleh Ketua PPPI, Soegondo Djojopoespito.

Soegondo, dalam sambutannya, berharap kongres bisa memperkuat semangat persatuan yang ada di dalam hati para pemuda peserta kongres, maupun seluruh Indonesia ke depannya.

Dia juga menjelaskan lima faktor yang bisa membuat persatuan Indonesia menjadi lebih kuat, yakni sejarah, Bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan yang kuat.

Rapat kedua dihelat di Gedung Oost-Java Bioscoop pada 28 Oktober 1928. Banyak pembahasan seputar pendidikan dalam rapat ini.

Pembicara di rapat kedua adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Keduanya berpendapat bahwa anak-anak mesti memperoleh pendidikan kebangsaan, serta pentingnya kesetimbangan antara pendidikan sekolah dan rumah.

Terakhir, rapat ketiga diselenggarakan di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Sunario, selaku pembicara, menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi dalam mengiringi gerakan kepanduan.

Selain itu, Ramelan mengatakan gerakan kepanduan tidak boleh dipisahkan dari pergerakan nasional. Penanaman gerakan kepanduan sejak dini diyakini bisa mendidik seseorang untuk menjadi disiplin dan mandiri. Hal ini diperlukan dalam perjuangan mencapai kemerdekaan.

Panitia kongres Sumpah Pemuda terdiri dari:

1. Ketua kongres Sumpah Pemuda adalah Soegondo Djojopoespito (PPPI).

2. Wakil ketua kongres Sumpah Pemuda adalah R.M. Djoko Marsaid (Jong Java).

3. Sekretaris kongres Sumpah Pemuda adalah Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond).

4. Bendahara kongres Sumpah Pemuda adalah Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond).

5. Pembantu I kongres Sumpah Pemuda adalah Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond).

6. Pembantu II kongres Sumpah Pemuda adalah R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

7. Pembantu III kongres Sumpah Pemuda adalah Senduk (Jong Celebes)

8. Pembantu IV kongres Sumpah Pemuda adalah Johanes Leimena (yong Ambon)

9. Pembantu V kongres Sumpah Pemuda adalah Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

10. Peserta kongres Sumpah Pemuda adalah Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan Kapau Gani, Ramelan, Amir (Dienaren van Indie), Saerun (Keng Po), Anta Permana, Sahardjo, Anwari, Sarbini, Arnold Manonutu, Sarmidi, Mangunsarkoro, Assaat, Sartono, Bahder Djohan, S.M. Kartosoewirjo, Dali, Setiawan.

Selain itu, Darsa, Sigit (Indonesische Studieclub), Dien Pantouw, Siti Sundari, Djuanda, Sjahpuddin Latif, Dr.Pijper, Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken), Emma Puradiredja, Soejono Djoenoed Poeponegoro, Halim, R.M. Djoko Marsaid, Hamami, Soekamto, Jo Tumbuhan, Soekmono, Joesoepadi, Soekowati (Volksraad), Jos Masdani, Soemanang, Kadir, Soemarto, Karto Menggolo.

Lalu, Soenario (PAPI & INPO), Kasman Singodimedjo, Soerjadi, Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji Prawirohardjo, Martakusuma, Soewirjo, Masmoen Rasid, Soeworo, Mohammad Ali Hanafiah, Suhara, Mohammad Nazif, Sujono (Volksraad), Mohammad Roem, Sulaeman, Mohammad Tabrani, Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas (Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf Soepratman, Nona Tumbel.

Berikut isi ikrar Sumpah Pemuda

Isi Pertama

“Pertama: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia).”

Isi Kedua

“Kedoea: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putran dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia).”

Isi Ketiga

“Ketiga: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).”

Kemerdekaan, Tantangan Dan Persatuan

Halaman: 
Penulis : Iskandar