•  

logo


TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Tembakan Gas Air Mata Bikin Orang Panik, Berdesakan Lalu Mati

Gas air mata disebut tidak menyebabkan kematian secara langsung.

21 Oktober 2022 06:17 WIB

Ilustrasi
Ilustrasi Kompas

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud Md bicara soal gas air mata sebagai buntut peristiwa yang menewaskan 133 orang.

Mahfud menjelaskan penembakan gas air mata menjadi sebab penonton panik hingga berdesakan.

"Saya nggak peduli sekarang seberapa besar kandungan kimia yang mematikan (dalam gas air mata), itu tidak penting. Karena bukan kimianya yang menyebabkan, tetapi penembakannya yang menyebabkan orang panik kemudian berdesak-desakan dan mati," kata Mahfud saat mengomentari hasil survei LSI secara daring, seperti dilansir Antara, Jumat (21/10).


Iwan Bule Main Bola di Tengah Duka Tragedi Kanjuruhan, Susi Pudjiastuti: Empati di Mana?

Menko Polhukam itu menyebutkan bahwa gas air mata tidak menyebabkan kematian secara langsung.

Menurut Mahfud, penyemprotan gas air mata lah yang menimbulkan kepanikan dan sesak napas hingga meninggal dunia.

"Mungkin gas air matanya sendiri tidak menyebabkan kematian langsung, tetapi penyemprotan ke tempat-tempat tertentu menyebabkan orang panik, napasnya sesak, lalu lari ke tempat yang sama, desak-desakan, mati. Jadi, penyebabnya ya gas air mata," terangnya.

Diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC versus Persebaya pada Sabtu (1/10) malam. Sebanyak 133 orang meninggal dunia buntut peristiwa tersebut.

Sebut Fun Football PSSI dan FIFA Blunder Fatal, PSTI: Harusnya Kunjungi Korban Kanjuruhan

Halaman: 
Penulis : Iskandar