•  

logo


Sesalkan Tragedi Kanjuruhan, Presiden Arema: Jangan Ada Lagi Nyawa yang Terbuang Sia-sia

Gilang bertakziah ke rumah keluarga korban tragedi Kanjuruhan pada Selasa (4/10).

4 Oktober 2022 14:54 WIB

Gilang \'Juragan 99\' saat bertakziah ke rumah keluarga korban tragedi Kanjuruhan
Gilang 'Juragan 99' saat bertakziah ke rumah keluarga korban tragedi Kanjuruhan instagram.com/juragan_99

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana turut bersedih atas tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan orang tewas. Pria yang juga dikenal sebagai Juragan 99 itu yakin peristiwa tersebut tak pernah terlintas di benak siapapun.

“Tidak ada yang percaya kalau kejadian ini benar terjadi,” tulisnya via akun Instagram @juragan_99, Selasa (4/10).

Gilang berharap kejadian serupa tidak terulang pada kemudian hari. “Jangan ada lagi nyawa yang terbuang sia-sia,” ujarnya.


Nangis Lihat Tragedi Kanjuruhan, Judika: Kok Bisa Seperti itu

Diketahui, tepat hari ini (4/10), Gilang didampingi istri dan manajemen Arema FC bertakziah ke rumah keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

“Hancur hati kami mendengar cerita dari keluarga, ada kesedihan luar biasa karena kehilangan orang-orang tercinta tanpa pesan,” kata Gilang.

Suami dari Shandy Purnamasari itu juga memastikan prioritas pihak Arema saat ini adalah keluarga korban.

“Arema FC memberikan tali kasih walaupun kami tahu tidak ada yang bisa mengembalikan mereka. Semoga mereka semua husnul khotimah, diterima di sisi Allah SWT sesuai amal ibadahnya,” tuntas Gilang.

Sebagai informasi, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Sejumlah suporter turun ke lapangan dan direspons polisi dengan penembakan gas air mata. Tak hanya ke lapangan, tembakan juga diarahkan ke tribun penonton. Hal itu memicu kepanikan suporter.

Suporter berupaya keluar dari stadion untuk menghindari dampak gas air mata. Namun, pintu beberapa tribun tiba-tiba ditutup sehingga suporter saling berdesakan.

Tak sedikit dari mereka yang terinjak-injak dan mengalami sesak napas. Kejadian ini mengakibatkan banyak orang pingsan dan meninggal.

Data kepolisian hingga Senin (3/10) menyebutkan, korban meninggal dunia atas tragedi Kanjuruhan mencapai 125 orang.

"Terkait menyangkut masalah data korban peristiwa di Stadion Kanjuruhan, untuk korban meninggal dunia masih tetap 125 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam video konferensi pers di Polres Malang, Jawa Timur (Jatim), Senin (3/10).

Sementara itu, jumlah korban luka berat yang tercatat adalah 21 orang. Dan korban luka ringan 304 orang.

Bukan Kapolres Malang, Kompolnas Duga Ada Pejabat Lain Instruksikan Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan

Halaman: 
Penulis : Iskandar