Soroti Kemesraan Lesti-Billar Dibalik Kasus KDRT, Komnas Perempuan Beberkan Siklus Kekerasan
Komnas Perempuan mengatakan bahwa hubungan yang mesra tidak menjamin terhindar dari KDRT.
1 Oktober 2022 08:11 WIB

Rizky Billar dan Lesti Kejora | instagram.com/lestykejora |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengaku prihatin dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan oleh Rizky Billar terhadapistrinya Lesti Kejora. Ia berharap Lesty Kejora segera mendapatkan keadilan.
Siti lantas menyoroti pasangan selebriti itu yang selalu terlihat romantis di hadapan publik. Ia mengatakan bahwa hubungan yang mesra tidak menjamin terhindar dari KDRT.
Ia menyebut ada tahapan siklus kekerasan dalam rumah tangga. Ia menyebut awalnya dimulai dari ketegangan emosi, kekerasan fisik, hingga permintaan maaf yang terus dilakukan secara berulang.
Soal Dugaan KDRT Lesti Kejora, Komnas Perempuan: Kami Dukung untuk Klaim Keadilannya
"Terkait dengan tampilan ke public bahwa keduanya selalu tampil romantic di depan public, yang harus dipahami dalam KDRT terdapat siklus kekerasan yaitu tahap ketegangan-kekerasan-minta maaf/bulan madu-kondisi membaik. Siklus ini terus berputar, kekerasan yang dialami korban akan meningkat kualitas maupun intensitasnya," kata Siti seperti dilansir detikcom, Sabtu (1/10/2022).
"Komunikasi yang buruk menyebabkan komunikasi yang terjadi bersifat saling menyakiti hati," sambungnya.
Ia mengatakan bahwa ketegangan emosi yang tidak diselesaikan dengan baik akan memunculkan kekerasan fisik. Hal itu, dilakukan sebagai usaha untuk menunjukkan kekuatan yang dimiliki.
"Ia merasa bahwa dengan jalan ini maka ketegangan dapat berakhir, dan situasi akan kembali terkendali. Dengan cara kekerasan, ia juga sedang menunjukkan siapa yang lebih kuat dan berkuasa," jelasnya.
Siklus selanjutnya, kata dia, yakni minta maaf atau berbulan madu. Namun, ia menilai permintaan maaf itu bukan dikarenakan rasa penyesalan atas kesadaran sendiri.
"Ia menyesal bukan atas kesadaran, tapi karena takut mengalami konsekuensi yang lebih berat seperti perceraian atau dilaporkan. Tidak heran bila ia menunjukkan penyesalan dengan minta maaf atau berbuat kebaikan. Pada tahap inilah hati pasangan akan luluh, merasa kasihan, dan memaafkannya kembali. Tentu dengan harapan bahwa si pelaku benar-benar bertobat dan tidak melakukan kekerasan lagi," ungkapnya.
Ia kemudian menjelaskan siklus selanjutnya, yakni tahap stabil. Namun, ia menyebut kondisi selanjutnya bisa saja mengulang pada siklus pertama yakni ketegangan emosi.
"Suatu waktu situasi ini akan kembali terkoyak bila permasalahan muncul dan tenaga kemarahan telah terkumpul. Artinya suatu ketika kedua pihak akan kembali memasuki tahap pertama," katanya.
"Sehingga bisa saja ketika tampil di hadapan public, keduanya ada dalam siklus tahap ketiga atau keempat. Atau keduanya 'mau tidak mau' harus menampilkan diri sebagai pasangan yang harmonis dan romantic karena ada tuntutan public atau penggemarnya," pungkasnya.
Kesehatan Lesti Kejora Belum Membaik Usai Laporkan Kasus KDRT, Kini Dijaga Keluarga di RS
Penulis | : | Trisna Susilowati |