•  

logo


Perang Nuklir AS-Rusia Bukan Lagi Sebuah Teori

Seorang petinggi angkatan laut AS menyinggung soal kemungkinan terjadinya skenario perang nuklir

24 September 2022 18:17 WIB

Ilustrasi ledakan bom atom atau nuklir
Ilustrasi ledakan bom atom atau nuklir istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Seorang petinggi militer Amerika Serikat Laksamana Angkatan Laut Charles Richard menyatakan bahwa untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dingin, AS menghadapi kemungkinan perang nuklir dengan negara dengan kekuatan militer yang selevel dengannya.

Berbicara pada konferensi yang diselenggarakan Angkatan Udara di Maryland pada hari Rabu (21/9), komandan Komando Strategis AS itu mengklaim bahwa Washington harus bersiap untuk meningkatkan kesiagaannya terhadap kemungkinan lawan, dan untuk melindungi keamanan wilayahnya.

"Kita semua di ruangan ini harus merenungkan kemungkinan konflik bersenjata langsung dengan negara berkemampuan nuklir," katanya, dikutip RT.com.


Perjanjian Damai Armenia-Azerbaijan Bisa Tercapai Jika...

"(Skenario perang nuklir) Ini tidak lagi teoretis," tambahnya.

"Rusia dan China dapat meningkat ke tingkat kekerasan apa pun yang mereka pilih dalam domain apa pun dengan instrumen kekuasaan apa pun di seluruh dunia," lanjutnya.
"Kami sudah lama tidak menghadapi pesaing dan lawan seperti itu," lanjutnya.

Di mata Rusia, AS saat ini terkunci dalam konflik proksi dengan Rusia di Ukraina, dan terus meningkatkan komitmen senjata, intelijen, dan bantuan keuangannya ke Kiev sejak pasukan Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada Februari kemarin.

Doktrin militer Rusia saat ini memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika wilayah atau infrastrukturnya, atau jika keberadaan negara Rusia terancam oleh senjata nuklir atau konvensional negara lain. Sementara itu, doktrin militer Amerika mengizinkan pihaknya untuk melancarkan serangan nuklir dalam “keadaan ekstrem untuk membela kepentingan vital Amerika Serikat atau sekutu dan mitranya.”

Konflik Ukraina-Rusia Bisa Berubah Jadi Perang Dunia III

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia