BPH Migas Minta Warga Ubah Perilaku Konsumtif BBM
Masyarakat diminta untuk menggunakan kendaraan bermotor sesuai kebutuhan.
23 September 2022 18:55 WIB

Sekjen DPP Pandawa Nusantara, Faisal Anwar dan Anggota Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra dalam sebuah diskusi, Jumat (23/9/2022) | Istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Anggota Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra, meminta pengguna kendaraan bermotor mengubah cara berkendara di jalan. Upaya itu diharapkan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Hal itu disampaikan dalam sesi Focus Group Discussion yang diselanggarakan oleh Pandawa Nusantara bertema "Penyesuaian Harga BBM: Penyehatan APBN dan Jaring Pengaman Sosial Imbas Kenaikan BBM" pada Jumat, 23 September 2022.
"Kalau sudah punya beli moda transportasi harus berperilaku Eco Driving. Bagaimana menjalankan kendaraan bermotor, karena kecenderungan ugal-ugalan main gas. BBM boros," kata Yapit.
Pertamina Jamin Kualitas Pertalite Sesuai Aturan Pemerintah
Selain itu, Yapit meminta, masyarakat untuk menggunakan kendaraan bermotor sesuai kebutuhan. Jika memang tidak diperlukan, maka dapat menggunakan kendaraan umum atau transportasi berbasis online.
Berdasarkan data, Yapit menjelaskan, mobil membutuhkan konsumsi BBM jenis Pertalite hanya maksimal 3 liter di Jabodetabek dan sepeda motor di bawah 1 liter per hari. Namun, kata dia, ada kencederungan masyarakat Indonesia panik.
Yapit menilai kecenderungan masyarakat Indonesia mengalami panic buying setelah mendengar informasi adanya kenaikan harga BBM. Padahal, kata dia, hal itu dapat diatasi dengan bersikap dewasa dan bijak.
"Kini banyak panic buying. Ada antrean BBM di SPBU antre semua.
Kalau memang punya mobil kecenderungan isi full tank seminggu ya sudah sesuaikan dengan waktu. Jangan ada rumor naik, 'naik wah langka' panik ikutan antre itu mengakibatkan antrean terjadi. Sesuaikan kebutuhan saja. Berkendara bijak, melakukan konsumsi BBM bijak," ujarnya.
Sementara itu, Sekjen DPP Pandawa Nusantara, Faisal Anwar mengatakan bantuan sosial pemerintah yang digelontorkan seiring kenaikan harga BBM merupakan bentuk alokasi subsidi. Ia berharap bantuan tersebut bisa menjaga daya beli masyarakat yang terdampak
“Program bantuan sosial senilai Rp24,17 triliun yang diperuntukkan bagi masyarakat penerima manfaat selama 4 bulan diharapkan dapat didistribusikan dengan baik dan tepat sasaran,” tutur Faisal.
Penulis | : | Iskandar |