Presiden IFRC Sebut Kerawanan Pangan Global Terjadi Bukan Karena Konflik Ukraina-Rusia
Menurut Presiden IFRC, situasi kerawanan pangan global adalah masalah yang terus berlanjut selama bertahun-tahun
22 September 2022 19:42 WIB

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Francesco Rocca mengatakan bahwa kerawanan pangan saat ini bukan disebabkan oleh operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Akan tetapi merupakan masalah yang terus berlanjut selama bertahun-tahun.
"Kerawanan pangan bukan karena perang di Eropa, itu adalah sesuatu yang terjadi sebelumnya, dan sayangnya itu terjadi lagi," kata Rocca dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, Sputniknews.
Rocca menunjukkan bahwa negara-negara di seluruh dunia harus bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim karena hal itu dapat memperburuk masalah kerawanan pangan global.
Empat Wilayah Ukraina Ini Berhak Gelar Referendum untuk Gabung dengan Rusia
Negara-negara Barat secara kolektif telah berulang kali menyalahkan operasi militer khusus Rusia di Ukraina atas kekurangan pangan global saat ini, namun, beberapa negara telah mengklaim bahwa sanksi Barat mungkin telah memperumit transaksi penting dalam rantai pasokan makanan.
Presiden AS Joe Biden dikabarkan juga akan bertemu dengan beberapa pemimpin dunia di PBB minggu ini untuk membahas masalah yang berkaitan dengan kerawanan pangan.
Sebuah perjanjian yang ditengahi PBB baru-baru ini telah memungkinkan Ukraina mengirimkan ekspor biji-bijian ke luar negeri melalui Laut Hitam sebagai bagian dari upaya untuk membantu upaya pencegahan kekurangan pangan yang berasal dari situasi konflik.
Kecam Referendum Donetsk dan Lugansk, Menlu Belanda Minta Pasokan Senjata ke Ukraina Ditingkatkan
Penulis | : | Tino Aditia |