JAKARTA, JITUNEWS.COM - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menyampaikan permintaan maaf terkait cuitan Twitter-nya yang dianggap menghina Ustazah Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz, pengajar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

“Berkenaan dengan postingan saya di Twitter kemarin, yang mencomot video dari TikTok, dan ternyata video itu sudah diberi caption yang tidak pantas. Saya menghaturkan permohonan maaf kepada Ning Imas, Gus Rifqil, keluarga besar Lirboyo dan seluruh guru dan teman-teman NU,” tulisnya, sebagaimana dikutip dari tangkapan layar pesan bertajuk ‘Permohonan Maaf Eko Kuntadhi’ di unggahan Twitter Guntur Romli, Kamis (15/9).

Eko menyebut cuitan yang menyinggung banyak pihak itu terunggah akibat ketidaktelitiannya.

Soroti Penolakan Gereja di Cilegon, Abu Janda: Kristenphobia itu Nyata di Indonesia

“Saya akui saya kurang teliti saat men-share potongan video tersebut. Saat saya sadar ada yang tidak sesuai dengan caption video tersebut, saya langsung menghapus postingan tersebut dari akun saya,” lanjutnya.

Dia mengaku akan berkunjung ke Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf kepada yang bersangkutan secara langsung, warga Ponpes Lirboyo, para kyai, santri, termasuk seluruh alumninya.

“Saya bertanggungjawab atas kekurangtelitian saya. Sekali lagi, saya mohon maaf bila tindakan saya sudah menyinggung teman-teman, khususnya warga nahdiyin,” pungkasnya.

Sebelumnya, Eko Kuntadhi mengunggah potongan video ceramah ustazah tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14 dengan judul “Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?”. Video tersebut telah diimbuhi kata-kata kasar.

Sontak cuitan Eko menuai kecaman warganet. Terlebih wanita dalam video tersebut merupakan Ning Imaz, ustazah sekaligus putri dari pengasuh Ponpes Lirboyo, Nyai Hj Eeng Sukaenah.

Bahkan, Eko Kuntadhi ditantang suami Ning Imaz, Gus Rifqil Moeslim untuk bertemu secara langsung menyelesaikan persoalan.

Sesalkan Cuitan Eko Kuntadhi soal Ning Imaz, PBNU: Jika Tidak Membantu, Jangan Ganggu!

• 1