Republik Ceko Tak Bisa Jadi Mediator Negosiasi Rusia-Ukraina, Begini Alasannya
Presiden Republik Ceko mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menjadi mediator dalam perundingan penyelesaian konflik Ukraina-Rusia
12 September 2022 21:41 WIB

Presiden Republik Ceko, Milos Zeman | RT.com |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Republik Ceko Milos Zeman, pada Minggu (11/9) menegaskan bahwa negaranya tidak dapat mengusulkan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina karena mereka juga menjadi "negara yang berpartisipasi" dalam konflik Ukraina-Rusia.
Dalam sebuah wawancara, Zeman mencatat bahwa ada negara lain yang lebih baik ditempatkan untuk mengarahkan negosiasi damai antara Moskow dan Kiev.
“Negara-negara seperti China, Israel, Turki semuanya bisa dipertimbangkan. Mereka memiliki posisi yang seimbang dan tidak akan dianggap bias oleh pihak manapun,” jelasnya, dikutip RT.com.
Hungaria Sebut Uni Eropa sebagai Pecundang dalam Konflik Ukraina
Sejak Rusia meluncurkan kampanye militernya melawan Ukraina pada akhir Februari, Republik Ceko telah menjadi pendukung kuat pemerintah di Kiev dan telah mendukung semua kebijakan sanksi yang diberlakukan oleh Uni Eropa terhadap Rusia. Republik Ceko juga menjadi salah satu donor militer teratas bagi tentara Ukraina.
Namun, sikap Praha telah berkontribusi pada melonjaknya harga energi dan inflasi di negara asalnya. Hal ini menyebabkan puluhan ribu orang menghadiri demonstrasi anti-pemerintah awal bulan ini, untuk menuntut agar pihak berwenang Ceko mengambil sikap netral dalam konflik Rusia-Ukraina dan mengamankan kontrak langsung dengan pemasok gas alam, termasuk Rusia.
Perdana Menteri Ceko Petr Fiala menolak tuntutan para pengunjuk rasa, menyiratkan bahwa demonstrasi itu sengaja dipicu oleh intelijen Rusia.
“Protes di Lapangan Wenceslas diserukan oleh pasukan yang pro-Rusia, dekat dengan posisi ekstrem dan bertentangan dengan kepentingan Republik Ceko,” kata Fiala, seraya menambahkan bahwa “Jelas bahwa propaganda Rusia dan kampanye disinformasi hadir di wilayah kami dan beberapa orang hanya mendengarkan mereka.”
Penulis | : | Tino Aditia |