•  

logo


Respons Kasus Santri Tewas di Gontor, Musni Umar: Anak Muda Biasanya Temperamental

Kasus Gontor diharapkan tidak terulang di pesantren manapun.

9 September 2022 10:54 WIB

Musni Umar
Musni Umar twitter.com

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Sosiolog Musni Umar sepakat dengan pesan Wapres Ma’ruf Amin untuk tidak mendiskreditkan pesantren imbas kasus dugaan penganiayaan antarsantri di Ponpes Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur.

Musni Umar memaklumi sikap anak muda yang temperamental. Namun bukan berarti ia membenarkan tindak kekerasan.

“Setuju dan dukung Pak Wapres RI. Kita semua pernah muda. Anak muda biasanya temperamental. Mudah tersulut emosi lalu berkelahi,” kata Musni Umar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/9).


Prihatin Santri Gontor Tewas Dianiaya Kakak Kelas, MUI: Kami Dukung Pemecatan Pelaku

Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu berharap kasus kekerasan tidak terjadi lagi di dunia pendidikan, khususnya pesantren.

“Kasus Gontor merupakan pelajaran yang amat berharga. Diharapkan tidak terulang di masa depan,” pungkas Musni Umar.

Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin berpesan kepada publik agar tidak mengucilkan pesantren karena kasus dugaan penganiayaan di Gontor yang menewaskan seorang santri.

"Kejadian itu kita harapkan tidak timbul mendiskreditkan pesantren," kata Ma'ruf saat kunjungan kerja di Palembang, Rabu (7/9).

Ma’ruf yakin pesantren tidak pernah mengajarkan kekerasan. "Semua pesantren mendidik untuk Akhlakul Karimah. Tujuan pesantren itu pertama memberi ilmu agama serta pemahaman agama. Kedua mengajarkan akhlak yang mulia," ungkapnya.

Orang nomor dua RI itu juga meminta proses hukum diberlakukan bila ditemukan pelanggaran pidana dalam kasus Gontor.

"Saya kira kalau ada dari pihak keluarga (meminta –red) diproses, maka bisa diproses segera," tegasnya.

Soal Kasus Kematian Santri Gontor, Wapres Bilang Begini

Halaman: 
Penulis : Iskandar