Politisi Gerindra Ini Bilang Harga BBM Sebenarnya Tak Naik, Tapi...
Lemahnya rupiah diduga jadi penyebab harga BBM terus naik.
5 September 2022 18:39 WIB

Arief Poyuono | twitter.com/bumnbersatu |
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Pemerintah resmi menetapkan harga baru BBM pada Sabtu (3/9) lalu. Adapun harga Pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter, Solar Rp 6.800 per liter, dan Pertamax Rp 14.500 per liter.
Politisi Gerindra, Arief Poyuono menilai kenaikan harga BBM terjadi lantaran Presiden Jokowi tidak mampu menurunkan kurs dolar AS di kisaran Rp10 ribu. Diketahui, 1 USD nilainya masih sekitar Rp15 ribu.
“Sebenarnya harga BBM tidak naik loh. Cuma akibat kangmas Jokowi tidak bisa menurunkan kurs USD dikisaran 10 ribu ya jadi harga BBM jadi naik,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin (5/9).
Soal Kenaikan Harga BBM Gus Yaqut: Opsi Paling Realistis untuk Kebaikan Negara dan Rakyat
Menurut Arief, menguatnya nilai rupiah sangat menentukan harga BBM. Tentu daya rupiah itu, lanjut dia, dipengaruhi kemampuan negara dalam membayar utang.
“Dulu waktu harga BBM 1000-1500/L kurs USD masih di bawah 2 ribu rupiah, terus melemah kurs rupiah juga akibat utang negara yang makin bertambah,” pungkas anak buah Prabowo Subianto itu.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dengan harga BBM yang baru, angka subsidi dari Rp502 triliun akan naik jadi Rp653 triliun jika harga rata-rata minyak dunia US$ 99. Sedangkan jika harga ICP US$ 85 sampai Desember, kenaikan subsidi jadi Rp640 triliun.
"Ini kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung harga ICP," kata Sri Mulyani.
Minta Bansos BLT BBM Segera Dicairkan, Puan: Pekerja Level Bawah Harus Diperhatikan
Penulis | : | Iskandar |