JAKARTA, JITUNEWS.COM – Eks pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara tak sepakat dengan usulan anggota Komisi III DPR, Benny K. Harman bahwa Kapolri Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan terkait penanganan kasus kematian Brigadir J.

Deolipa menduga usulan tersebut merupakan pesanan dari pihak tertentu. Dia menegaskan bakal jadi pembela Kapolri. Menurutnya, tak boleh ada yang meminta Listyo mundur, terutama soal kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

"Siap tahu ada pesanan. Namun, saya bilang jangan pernah menurunkan Kapolri dan Wakapolri, saya akan jadi pembelanya. Sayalah orang orang pertama yang akan membela," ujar Deolipa Yumara, seperti dilansir dari jpnn.com, Selasa (23/8).

Hari Ini Brigadir Yosua Akan Diwisuda di Universitas Terbuka, Kuasa Hukum: Ayahnya yang Mewakili

Saat ini, menurut Deolipa, DPR atau khususnya Komisi III tidak bisa jadi tumpuan kepercayaan publik. Ia menilai sudah sepatutnya masyarakat mendukung langkah Kapolri terkait penyelesaian kasus Brigadir.

"Masyarakat Indonesia yang terhormat jangan percaya DPR, saya minta semua mendukung langkah tegas Kapolri," pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI Benny K. Harman hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi III DPR RI dengan Komnas HAM, LPSK, Kompolnas dan Menko Polhukam Mahfud Md di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8).

Benny mengusulkan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diberhentikan sementara. Hal itu supaya penanganan kasus kematian Brigadir J objektif dan transparan, mengingat tersangka merupakan petinggi Polri.

"Publik dibohongi oleh polisi, maka mestinya Kapolri diberhentikan sementara diambil alih oleh Menko Polhukam untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," kata Benny.

Politikus Demokrat Usul Kapolri Dinonaktifkan, Deolipa Tegaskan Hal Ini

• 1