Jerman Bakal Alami Resesi saat Pasokan Gas Rusia Terhenti
Terhentinya pasokan gas dari Rusia akan menyebabkan krisis energi di Eropa
23 Juni 2022 10:15 WIB

Jalur pipa gas Rusia | bloomberg |
BERLIN, JITUNEWS.COM - Asosiasi Industri Jerman, BDI, pada Selasa (21/6) memperingatkan bahwa Jerman akan mengalami resesi jika pasokan gas dari Rusia ke Eropa benar-benar terhenti.
Asosiasi itu memprediksi jika pertumbuhan ekonomi Jerman untuk tahun 2022 ini hanya akan mencapai 1.5 persen, atau t2 persen lebih rendah dibanding perkiraan yang diumumkan sebelum terjadinya konflik Rusia-Ukraina.
"Penghentian pengiriman gas Rusia akan membuat resesi tak terhindarkan," kata lembaga itu, dikutip Reuters.
G7 Akan Jatuhkan Tekanan yang Lebih Berat terhadap Rusia
Menurut laporan media, 40 persen kebutuhan gas Uni Eropa dan 55 persen kebutuhan Jerman selama ini berasal dari Rusia, dan situasi konflik jelas membuat mereka harus mencari pemasok lain. Akibatnya, beberapa negara Eropa kini sudah membatalkan rencana mereka untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, yang awalnya bertujuan untuk mengurangi tingkat emisi global.
Tidak berimbangnya pasokan dan permintaan membuat harga gas global telah meroket, mendorong lonjakan inflasi yang lebih tinggi, sekaligus merupakan pekerjaan rumah yang sangat besar bagi para pembuat kebijakan, yang mencoba memulihkan perekonomian Eropa dari dampak pandemi.
Sementara itu, regulator gas Jerman, Bundesnetzagentur, mengatakan bahwa belum waktunya untuk mengumumkan keadaan darurat habis-habisan, atau tahap ketiga, dimana pemerintah akan membatasi jumlah gas untuk kebutuhan industri, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan layanan vital.
“Saya sangat mendukung pemeriksaan hati-hati kapan waktu yang tepat untuk tingkat siaga tertinggi,” kata kepala Bundesnetzagentur Klaus Mueller kepada penyiar Jerman BR.
Ancam Balas Blokade Lithuania atas Kaliningrad, Moskow: Responnya Tidak Akan Diplomatis tapi Praktis
Penulis | : | Tino Aditia |