Ekspor Minyak ke Uni Eropa Diblokir, Perusahaan Rusia Temukan Pasar Baru di Asia Pasifik
Wakil Perdana Menteri Rusia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan minyak asal negaranya berhasil meningkatkan ekspor minyak dengan menemukan pasar baru di Asia Pasifik
10 Mei 2022 18:00 WIB

Ilustrasi | istimewa |
MOSKOW, JITUNEWS.COM - Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, pada Senin (9/5) mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan minyak asal negaranya saat ini sudah berhasil menemukan pembeli di kawasan Asia Pasifik, ditengah ancaman embargo negara-negara barat.
"Mereka [perusahaan-perusahaan] jelas mencari arah baru, menciptakan rantai pasokan baru. Kami melihat jelas ada pembeli baru, seperti yang ditunjukkan oleh meningkatnya volume pemasok di berbagai wilayah, termasuk kawasan Asia-Pasifik," kata Novak kepada wartawan tanpa menyebut nama negara di Asia Pasifik yang membeli minyak Rusia itu.
Pada 24 Februari, Rusia diketahui sudah melancarkan operasi militer di Ukraina untuk membantu mempertahankan dua negara baru, Donetsk dan Lugansk, dari serangan pasukan Kiev. Sebagai tanggapan akan operasi militer Rusia tersebut, Amerika Serikat telah melarang impor minyak Rusia dan telah mendesak negara-negara sekutunya, termasuk Eropa, untuk melakukan hal yang sama.
Macron Bilang Butuh Waktu Puluhan Tahun bagi Ukraina untuk Jadi Anggota Uni Eropa
Pada bulan April, Uni Eropa menyetujui paket kelima sanksi anti-Rusia, termasuk melarangan kapal-kapal Rusia mengakses pelabuhan di seluruh negara anggota Uni Eropa. Namun, menurut surat kabar Die Welt, Rusia masih bisa menghindari larangan tersebut berkat bantuan dari perusahaan asal Yunani.
Akhirnya pada pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mempresentasikan paket keenam sanksi anti-Rusia, yang sepenuhnya melarang kegiatan impor komoditas energi, termasuk minyak dan gas asal Rusia.
Penulis | : | Tino Aditia |