Industri Sawit Jadi Pilihan Pekerjaan Generasi Milenial
Banyak anak-anak muda tertarik menjadi bagian dari pekebun atau perusahaan sawit.
29 Maret 2022 11:33 WIB

Talkshow GenSawit Corner: Mengupas Isu Ketenagakerjaan di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (28/3). | Dok. Jitunews.com |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Industri sawit adalah salah satu bisnis yang paling menjanjikan. Bahkan, industri sawit terbukti tahan terhadap goncangan krisis ekonomi, malahan industri ini mampu menopang perekonmian nasional ketika ada kontraksi ekonomi dunia.
Lantaran itu, banyak anak-anak muda tertarik menjadi bagian dari pekebun atau perusahaan sawit. Penghasilan yang lumayan, hidup terjamin, dan anti bangkrut, jadi alasan generasi milenial mau terjun di industri ini. Hal itu diungkapkan juga oleh Vaga Sugama, seorang buruh yang bekerja di perusahaan sawit.
Sementara itu, Kompartemen Regulasi dan Pengupahan Bidang Ketenagakerjaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Immanuel Manurung memastikan bahwa perusahaan sawit yang tergabung dalam GAPKI telah tersertifikasi (ISPO – Indonesia Sustainable Palm Oil). Itu artinya sistem usaha di bidang perkebunan kelapa sawit dikerjakan dengan layak ekonomi, layak sosial, dan ramah lingkungan didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
MS Kaban: Presiden jadi Pahlawan jika Berhenti jadi Presiden
"Di GAPKI ada standard ISPO, itu kewajiban perusahaan di Indonesia untuk tersertifikasi ISPO. Tentu juga ada standard lainnya yang dipenuhi seperti RSPO dan ICC," kata Immanuel Manurung talkshow GenSawit Corner: Mengupas Isu Ketenagakerjaan di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (28/3).
Sementara itu, National Project Coordinator of International Labour Organization (ILO) Yunirwan Gah mengatakan, sertifikasi ISPO adalah cara atau sistem yang memastikan produk olahan sawit yang dijual ke pasar berasal dari perusahaan yang bertanggung jawab terhadap sejumlah kriteria.
Meski begitu, ia tetap mendorong pemanfaatan teknologi big data guna meningkatkan kemampuan telusur produk olahan sawit yang beredar.
"Bisa jadi ini sebuah trend untuk meningkatkan transparansi dalam sustainability industri sawit," kata Yunirwan menambahkan.
Temukan 2.200 Karton Minyak Goreng, Kejati DKI: Disimpan dalam Gudang PT AMJ
Penulis | : | Vicky Anggriawan |