Soal Penundaan Pemilu 2024, AHY: Ini Permufakatan Jahat untuk Melanggengkan Kekuasaan
AHY kemudian memaparkan survei ada 62,3% menolak pemilu ditunda
15 Maret 2022 17:45 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono | Istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim soal 110 juta pengguna media sosial menginginkan Pemilu 2024 ditunda. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada pemufakatan jahat yang ingin melanggengkan kekuasaan.
"Rencana penundaan garis miring pembatalan Pemilu 2024, kita melihat bahwa ini permufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara katanya ini keinginan rakyat," kata AHY dalam sambutannya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, (15/3).
AHY kemudian memaparkan survei ada 62,3% menolak pemilu ditunda. AHY mempertanyakan big data yang diungkap Luhut tersebut.
Luhut Bicara Big Data, Demokrat: Mari Dibongkar Itu Siapa Lembaga yang Mengolah
"Dari survei 62,3 persen tidak setuju penundaan pemilu, cuma 10,3 persen yang setuju itu pun mungkin dibayar. Apa pun alasannya 70-an sekian persen tidak setuju, jadi rakyat yang mana. Big data katanya banyak sekali di jagat maya," katanya.
AHY tidak ingin ada pihak yang memanipulasi suara rakyat. AHY minta tidak ada pihak yang mempermainkan suara rakyat.
"Artinya sekali lagi rakyat yang mana, jangan kita membiarkan ada mereka yang memanipulasi suara rakyat, memanipulasi data dan informasi jangan mempermainkan suara rakyat," katanya.
Penulis | : | Aurora Denata |