Minta Jokowi Belajar dari SBY soal Penundaan Pemilu, Relawan Anies: Ketika Saatnya Berhenti, Dia Berhenti
Geisz mengatakan bahwa SBY tahu waktunya kapan harus berhenti
27 Februari 2022 20:53 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbincang di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis siang (09/03/2017). | Biro Pers Setpres |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifa meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) belajar dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait konteks demokrasi. Hal tersebut, ia sampaikan menanggapi wacana penundaan Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Geisz mengatakan bahwa SBY tahu waktunya kapan harus berhenti. Ia lantas mengatakan bahwa SBY saat Pilpres 2009 menang untuk kedua kalinya namun tidak memperpanjang masa jabatan karena dibatasi dalam UUD 1945.
"Kemarin SBY itu periode kedua menang dengan 67 persen suara. Satu putaran. Dia menang di periode keduanya itu," kata Geisz dalam diskusi Total Politik, Minggu (27/2/2022).
"Ketika saatnya berhenti, dia berhenti. Cukup sampai di situ. Tirulah dia dalam konteks demokrasi ya," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan apabila Jokowi tetap menerima tawaran prepanjangan masa jabatan presiden, maka Jokowi, kata dia, tidak ada bedanya dengan Presiden Soeharto yang menjabat selama 32 tahun. Dimana, pada akahirnya banyak yang menolak Soeharto hinga akhirnya jatuh.
"Sudah ada yang mengingatkan, orang-orang yang berbeda sikap dengan Soeharto. Kalau ini diteruskan bedanya apa dengan Soeharto?" bebernya.
Elite Politik Fokus Langgengkan Kekuasaan, AHY: Sedih Sekali Rasanya
Penulis | : | Trisna Susilowati |