•  

logo


Sebut Biaya Pemilu Tinggi karena Sistem Proporsional Terbuka, PDIP Minta Tertutup: Hanya Pilih Parpol

Hasto mengusulkan agar Pemilu 2024 menerapkan sistem proporsional tertutup sebagaimana yang dilakukan pada tahun 2004.

27 Februari 2022 15:00 WIB

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto Jitunews/Khairul Anwar

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kritikan sejumlah pihak yang menyebut ongkos Pemilu 2024 tinggi karena dilaksanakan di tenggah pandemi Covid-19. Ia mengatakan bahwa ongkos yang tinggi itu karena Pemilu 2024 akan menerapkan sistem proporsional terbuka.

Berdasarkan hal tersebut, Hasto mengusulkan agar Pemilu 2024 menerapkan sistem proporsional tertutup sebagaimana yang dilakukan pada tahun 2004.

"Demi kepentingan bangsa dan negara, sistem ini dapat diubah menjadi proporsional tertutup. Ini lebih penting sebagai insentif bagi kaderisasi Partai," kata Hasto dalam keterangan resminya, Minggu (27/2/2022).


Ade Armando: Anies dan Prabowo Calon Pemimpin yang Berpotensi Membawa Indonesia Menuju Kehancuran

Ia lantas mencontohkan Pemilu 2004 yang tidak memakan biaya tinggi karena menerapkan sistem proporsional tertutup. Pada saat itu, pemilih hanya bisa memilih partai politik secara keseluruhan tanpa bisa memilih nomor urut atau kader dalam pemilihan legislatif.

"Belajar dari Pemilu 2004 dengan pemilu legislatif, Pilpres I, dan Pilpres II biaya hanya kurang lebih Rp3,7 triliun," ujarnya.

 

Tegaskan Tak Berhalusinasi soal Penundaan Pemilu, PDIP: Kami Fokus Atasi Kelangkaan Minyak Goreng!

Halaman: 
Penulis : Trisna Susilowati