•  

logo


Harga BBM Nonsubsidi Naik, Mulyanto: Pemerintah Tidak Berperasaan

Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang harusnya Pemerintah lebih banyak memberikan bantuan kepada masyarakat agar daya beli dan kondisi ekonomi mereka lebih baik.

14 Februari 2022 18:25 WIB

Selang pengisian BBM.
Selang pengisian BBM. Dok. Jitunews

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM non-subsidi dinilai tidak tepat oleh anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang harusnya Pemerintah lebih banyak memberikan bantuan kepada masyarakat agar daya beli dan kondisi ekonomi mereka lebih baik. Bukan malah menambah beban baru yang membuat kehidupan mereka lebih susah.

Mulyanto menyebutkan saat ini kasus positif harian Covid-19 varian Omicron sedang tinggi, melebihi puncak persebaran Covid-19 varian Delta di Juli 2021. Harusnya Pemerintah dapat memahami kondisi itu dengan tidak membuat kebijakan yang makin memberatkan.


Momen Tahun Baru, Direksi Pertamina Pastikan Kesiapan Layanan BBM, LPG & Avtur di Jalur Wisata Bandung

“Pemerintah seperti tidak punya perasaan. Di saat masyarakat sedang kesulitan menghadapi Omicron malah menaikan harga BBM. Meskipun itu adalah BBM yang tidak disubsidi Pemerintah," kata Mulyanto di Jakarta, Senin (14/2/2022).

"Artinya Pemerintah memandang masyarakat sebagai pasar untuk mendapatkan keuntungan. Bukan sebagai warga negara yang perlu dilindungi dan dipenuhi kebutuhan hidupnya,” imbuhnya.

Politisi PKS yang akrab disapa Pak Mul ini menyebutkan harga BBM di Indonesia saat ini sudah sangat mahal. Sebagai pembanding Pak Mul menyebut harga BBM RON 95 di Malaysia dijual dengan harga setara Rp 7.051/liter. Sedangkan RON 97 dijual dengan harga setara Rp 10.735/liter.

Sementara di Indonesia BBM RON 92 dibanderol dengan harga Rp 9.000-9.400/liter, sedangkan jenis Pertamax Turbo dengan RON 98 dijual seharga Rp 12.000-12.400/liter.

“Pemerintah nyaris tidak punya alasan yang tepat untuk menaikan harga BBM bersubsidi sekarang. Selain karena pandemi yang sedang meningkat, dulu waktu harga minyak dunia turun, Pemerintah tidak menurunkan harga BBM di dalam negeri. Jadi sangat tidak adil kalau sekarang Pemerintah serta-merta menaikan harga jual BBM nonsubsidi ketika harga minyak dunia naik,” terang dia.

“Pemerintah seperti tidak hadir dalam urusan ini. Soal ini diserahkan pada mekanisme pasar. Pemerintah jangan berbisnis dengan rakyat,” pungkasnya.

Salurkan BBM untuk Tahun Baru 2022, Pertamina Siaga Lakukan Pemantauan Intensif 24 Jam

Halaman: 
Penulis : Khairul Anwar