Soal Aturan Karantina di Hotel, Ustaz Hilmi Ingatkan Pemerintah: Tak Semua yang Datang dari LN itu Orang Kaya
Hilmi berharap pemerintah mencarikan tempat karantina dengan biaya yang lebih terjangkau.
22 Desember 2021 11:11 WIB

Ustaz Hilmi | twitter.com/hilmi28 |
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ustaz Hilmi Firdausi menyoroti aturan karantina yang dipandang sebagai peluang bisnis. Dia menyesalkan kebijakan yang mengharuskan WNI dari luar negeri melakukan isolasi di hotel.
Pendakwah muda itu menilai fenomena tersebut mirip dengan dugaan bisnis tes PCR yang ramai beberapa waktu lalu.
Lewat akun Twitter-nya, Ustaz Hilmi mengunggah gambar yang menampilkan daftar paket karantina yang harganya di atas Rp9 juta. Terkait hal ini, dia berharap pemerintah mencarikan tempat karantina dengan biaya yang lebih terjangkau.
Luhut Kesal, Banyak yang Belanja ke Luar Negeri Tapi Maunya Karantina Gratisan
“Setelah bisnis PCR, sekarang bisnis karantina. Padahal karantina tidak harus di hotel. Jika wisma atlet sudah tidak cukup, bisa dicarikan alternatif lain dengan harga terjangkau,” cuitnya di akun @hilmi28, dikutip Rabu (22/12).
Ustaz Hilmi juga mengingatkan pemerintah, tidak semua WNI yang pulang dari luar negeri itu kaya raya.
“Ingat, tidak semua yang datang dari LN itu orang kaya, sebagian mereka adalah pahlawan devisa. Mohon diperhatikan hal ini,” tuntasnya.
Setelah bisnis PCR, sekarang bisnis karantina ????. Pdhal karantina tdk hrs di hotel. Jika wisma atlet sdh tdk ckp, bisa dicarikan alternatif lain dgn harga terjangkau. Ingat, tdk semua yg dtg dari LN itu org kaya, sebagian mrka adalah pahlawan devisa. Mhn diperhatikan hal ini ?????????? pic.twitter.com/MB4oai1Vpa
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) December 21, 2021
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku heran dengan warga yang meminta karantina gratis di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.
Padahal orang itu, kata dia, mampu membayar biaya hotel untuk karantina kesehatan secara mandiri.
"Banyak yang belanja ke luar negeri, shopping, tidak mau karantina di hotel, padahal dia bisa. Dia minta supaya dia dikarantina di Wisma Atlet karena gratis," kata Luhut menanggapi insiden penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (20/12).
Soal Paket Karantina Rp19 Juta, Pimpinan DPR: Kasihan Rakyat Dibebankan Biaya Terlalu Banyak
Penulis | : | Iskandar |