Diusir Massa Aksi Kamisan, Moeldoko: Bagi Saya Itu Sesuatu yang Biasa
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, diusir oleh massa Aksi Kamisan yang menuntut penuntasan kasus HAM di Kota Semarang
19 November 2021 11:40 WIB

Moeldoko | Ist |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, diusir oleh massa Aksi Kamisan yang menuntut penuntasan kasus HAM di Kota Semarang. Moeldoko menjelaskan awal mula dirinya mendatangi massa.
"Pada saat selesai saya memberikan keynote speech, saya mendapatkan laporan dari pak wali kota bahwa di luar ada demo. Teman-teman yang apa itu menyuarakan tentang persoalan HAM di Indonesia dan saya putuskan oke, saya akan datang dan kebetulan Pak Beka dari Komnas HAM juga hadir. Saya, Pak Wali Kota, dan Pak Beka hadir bersama-sama di sana," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Jumat (19/11).
Moeldoko ingin berbincang dengan peserta aksi. Namun kedatangan ditolak oleh para peserta aksi. Moeldoko menyebut penolakan adalah hal yang biasa dan ia menghormatinya.
AHY: Tidak Ada Haknya Moeldoko Mengganggu Rumah Tangga Partai Demokrat
"Saya datang ke sana untuk melihat berbagai spanduknya, terus saya mencoba untuk berbicara dengan mereka, tapi berbagai suara dari mereka tidak menginginkan atas apa yang saya sampaikan. Bagi saya itu sesuatu yang biasa. Saya menghormati dan menghargai apa yang telah dia sampaikan. Untuk itu, saya beserta rombongan meninggalkan tempat," ujar Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan tentang Festival HAM di Semarang. Moeldoko menyebut ada pesan kuat yang ingin disampaikan dalam acara tersebut.
"Kita ingin mengangkat berbagai inovasi dan inisiatif baru oleh Pemda untuk menjaga dan memajukan tentang persoalan-persoalan HAM yang berkaitan dengan ekosob dan hak-hak sipil, ekonomi, sosial budaya, dan hak-hak sipil," ujar Moeldoko.
"Kita tidak hanya memikirkan persoalan masa lalu, tapi bagaimana kita menata persoalan-persoalan HAM masa depan yang semakin baik, beriringan dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah, baik dari sisi kebijakan maupun implementasinya. Itu sesungguhnya yang sedang dipikirkan dalam festival HAM itu," sambungnya.
Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah tidak menghindar dari masalah HAM.
"Pertanyaannya kenapa saya datang? Kan begitu. Itulah sebuah wujud. Kalau kami tidak peduli, kami tidak datang untuk melihat dan mendengarkan," ujar Moeldoko.
Penulis | : | Aurora Denata |