Tanggapi Sindiran Hasto, JK Singgung Keputusan SBY Naikkan BBM Tanpa Ada Demo
JK berbagi pengalamannya saat menjabat sebagai wakil presiden dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo
29 Oktober 2021 15:49 WIB

Jusuf Kalla | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto disebut menyindir Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jusuf Kalla (JK) berbagi pengalamannya saat menjabat sebagai wakil presiden dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo. JK menyebut cara kepemimpinan setiap orang berbeda-beda.
"Saya sebagai wakil presiden dari Presiden SBY dan Presiden Jokowi dan menteri dari zaman Gus Dur dan Ibu Megawati, perlu menjelaskan sesuai pengalaman saya," kata JK dalam keterangan resminya, Jumat (29/10).
"Sudah tujuh Presiden Republik Indonesia sejak Indonesia merdeka, dan masing-masing berbeda cara kepemimpinan. Pak Harto berbeda dengan Bung Karno, Pak Habibie berbeda dengan Gus Dur, Ibu Megawati berbeda dengan Pak SBY dan juga Pak Jokowi," lanjutnya.
Pengamat: Hasto Hattrick Serang dan Sindir SBY
Tanpa maksud membandingkan, JK menyebut keputusan dan rapat pada era SBY dan Jokowi jumlahnya hampir sama.
"Tanpa bermaksud membandingkan antara Pak SBY dan Pak Jokowi, masing-masing dalam mengambil keputusan dan cara rapat yang tiap tahun jumlahnya hampir sama. Ada yang ambil keputusan langsung dalam rapat, ada yang dirapatkan lagi sampai tuntas," ungkapnya.
JK lalu menyebut keputusan-keputusan yang diambil SBY, salah satunya menaikkan harga BBM tanpa ada demo. JK mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi juga bisa dicapai dengan adanya pembangunan infrastruktur.
"Zaman SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126%, terbesar dalam sejarah, tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT. Begitu juga konversi minyak tanah ke LPG diputuskan dalam sidang kabinet tahun 2006 sehingga defisit APBN terjaga dengan aman," sebutnya.
"Keputusan pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas disetujui di kabinet dan banyak lagi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Rapat-rapat yang menghasilkan keputusan bidang sosial dan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi dunia 2008-2009 tanpa efek besar di bawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani," lanjutnya.
Hasto Sebut Komunikasi Politik Bukan Mengarang Lagu, Demokrat: Kami Positif Thinking
Penulis | : | Admin |