Novel Baswedan Sesalkan KPK era Firli Bahuri Bermewah-mewahan, Padahal Pakai Uang Negara
Pimpinan KPK dinilai pejabat yang tak peka dan tak punya malu.
29 Oktober 2021 05:00 WIB

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan didampingi (kiri) Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2). | Jitunews/Latiko Aldilla Dirga |
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Novel Baswedan kembali melayangkan kritik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini dipimpin Firli Bahuri. Kali ini, dia menyebut pimpinan KPK suka berbohong.
Hal ini terkait tudingan bahwa eks pegawai KPK pernah mengikuti agenda rapat di hotel bintang lima.
Novel menjelaskan, rapat kerja KPK dulu digelar di hotel bintang tiga kawasan Bogor. Dia menekankan KPK sebelum kepemimpinan sangat menghindari kemewahan.
Usulkan Rocky Gerung Jadi Jubir Jokowi, Teddy Gusnaidi: Ini Bukan Satire
“Salah satu kelebihan pimpinan KPK sekarang adalah suka berbohong. Sebelumnya raker KPK paling di hotel bintang 3, puncak Bogor,” cuitnya di akun Twitter @nazaqistsha. “Tidak pernah di hotel bintang 5, booking 1 rumah makan & acara sepeda santai di jam kerja. Coba ditunjuk dengan jelas.”
Eks penyidik senior KPK ini juga menyoroti biaya perjalanan pegawai lembaga antirasuah saat ini yang super boros.
“Perjalanan ke Yogya naik pesawat sekitar 100 orang, berapa biayanya?,” lanjut Novel.
Menurutnya, niat menggerakkan pariwisata di masa pandemi Covid-19 sebaiknya tidak diwujudkan dengan uang negara.
“Kalo mau bantu gerakkan pariwisata, jangan pake uang negara, apalagi bermewah-mewahan. Semoga tidak banyak pejabat yang tidak peka dan tidak malu seperti ini,” tuntasnya.
Sebelumnya, Novel Baswedan mengkritik agenda rapat KPK yang digelar di hotel bintang lima Yogyakarta.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lantas membalas kritik itu. Dia menyebut ada eks pegawai KPK juga ikut kegiatan serupa di tahun sebelumnya, antara lain Giri Suprapdiono dan Febri Diansyah.
"Semuanya diikuti oleh struktur. Misalnya Pak Giri [Suprapdiono] dulu Deputi Direktur Dikmas mereka juga ikut, Pak Koko [Sujanarko] juga ikut, Mas Febri [Diansyah] sebagai Karo Humas juga ikut," kata Ghufron saat ditemui di Sheraton Mustika Yogyakarta, Kamis (28/10).
"Jadi struktur bukan hanya hari ini sebelum-sebelumnya ketika mereka masih menjadi bagian dari KPK pun bagian yang ikut serta. Kalau kemudian sekarang dikritik itu kan Anda yang bisa menyimpulkan sendiri," imbuhnya.
Firli Bahri Cs Rapat di Hotel Mewah saat Pandemi, Novel Baswedan: Etis Enggak sih?
Penulis | : | Iskandar |