RI Terlepas dari Jerat Resesi, Demokrat: Tak Patut Dirayakan, Biaya Hampir 100 Ribu Nyawa
Rachland Nashidik mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi episentrum penularan virus corona di Asia
6 Agustus 2021 06:30 WIB

Rachland Nashidik | Ist |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa Indonesia telah keluar dari resesi ekonomi. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke II 2021 naik hingga 7,07 persen.
Menanggapi hal tersebut, Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai bahwa keberhasilan itu bukan sesuatu yang patut dirayakan. Pasalnya, kata dia, Indonesia telah mengorbankan 100 ribu nyawa rakyatnya demi keluar dari resesi.
"Saya tak yakin kita patut rayakan. Ekonomi keluar dari resesi dengan biaya hampir 100 ribu nyawa warga negara-30 ribu pada bulan Juli," kata Rachland dalam akun twitter resminya @rachlannashidik yang dilihat Jumat (6/8/2021).
Ma'ruf Amin Sebut Kondisi Pangan Ironis, Demokrat ke Jokowi: Ini Ada Kritik dari Ulama Besar
Rachland Nashidik mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi episentrum penularan virus corona di Asia. Menurutnya, hal itu lah yang membuat Indonesia dikucilkan oleh negara lain.
"Indonesia keluar dari resesi tapi terjungkal dalam pandemi. Kematian hampir 100 ribu jiwa -- 30 ribu di bulan Juli. Positivity rate 500 ribu. Indonesia episentrum pandemi Asia, dikucilkan dunia. Patut dirayakan?" sambungnya.
Sebut Kader AHY Nyinyir, Ruhut: Contohlah Partai Demokratnya Moeldoko
Penulis | : | Trisna Susilowati |