Kenang Pembredelan Pers Masa Orba, Denny Siregar: Era Sekarang Bebas Bicara, Eh Ada yang Baperan
Denny meminta agar tidak menyamakan kebebasan mengeluarkan pendapat di masa dimana media cetak menjadi satu-satunya media yang digunakan
13 Februari 2021 07:00 WIB

Denny Siregar | ist |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Pegiat media sosial, Denny Siregar membagikan portal berita yang berjudul 'Peringatan 25 Tahun Pembredelan Tempo' di media sosial Twitter miliknya pada Sabtu (13/2/2021). Ia mengatakan bahwa pada massa Orde Baru banyak media yang dibredel lantaran mengkritisi pemerintah.
"Jangankan orang, media masa orba takut banget dgn istilah "bredel". Gampang banget media dibredel dulu. Cendana ga suka, bredel bekerja. Bahkan ada idiom waktu itu "dinding bisa mendengar", tulisnya.
Hal tersebut tentunya berbeda dengan massa pemerintahan setelahnya. Dimana kesebasan pers sudah tidak lagi dibatasi. Siapa saja berhak mengeluarkan pendapat dan kritik kepada pemerintah. Namun sayangnya, kata Denny masih saja ada pihak-pihak yang baper apabila dikritik.
"Era skrg bebas bicara. Eh udah dibebaskan, ada yang baperan," sambungnya.
Denny juga meminta agar tidak menyamakan kebebasan mengeluarkan pendapat di masa dimana media cetak menjadi satu-satunya media yang digunakan. Pasalnya, saat itu tidak ada kolom kementar yang bisa memuat tanggapan orang lain dari apa yang ditulis.
"Era medsos ini jangan disamakan dgn era media cetak. Di era ini, semua org dgn tingkatan ilmu yg berbeda, bisa bersuara. Dulu gada kolom komentar. Jadi si penulis merasa semua orang setuju dgn pendapat dia. Ketika kolom komentar ada dan ada yang mengkick balik, trus baper," ujarnya.
Jangankan orang, media masa orba takut banget dgn istilah "bredel".
— Denny siregar (@Dennysiregar7) February 12, 2021
Gampang banget media dibredel dulu. Cendana ga suka, bredel bekerja. Bahkan ada idiom waktu itu "dinding bisa mendengar".
Era skrg bebas bicara. Eh udah dibebaskan, ada yang baperan ????https://t.co/8ysjbWx0y7
Penulis | : | Trisna Susilowati |