Wapres Afghanistan Lolos dari Serangan Bom, 10 Warga Sipil jadi Korban
Amrulla Saleh, Wakil Presiden Afghanistan lolos dari serangan bom yang terjadi di Kabul pada Rabu (9/9)
9 September 2020 16:45 WIB

Serangan bom di Kabul | reuters |
KABUL, JITUNEWS.COM - Juru bicara pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh, selamat dari sebuah serangan bom yang kembali terjadi di Kabul pada Rabu (9/9). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan kelompok Taliban membantah telah ikut terlibat.
"Hari ini, musuh pemerintah Afghanistan kembali mencoba untuk mencelakai Saleh, namun mereka gagal dan Saleh selamat dari serangan tersebut," kata Razwan Murad, juru bicara pemerintah, dalam postingan Facebooknya dikutip dari Reuters.
Ia mengatakan bahwa target utama serangan bom tersebut adalah konvoi wakil presiden Afghanistan dan hanya berhasil melukai sejumlah pengawal pribadi Saleh.
Pria Australia Tewas Diserang Hiu saat Sedang Asyik Berselancar
Tak lama setelah insiden tersebut, Amrullah Saleh muncul dalam sebuah video yang diunggah dalam akun media sosialnya. Ia mengatakan bahwa dirinya hanya mengalami sejumlah luka ringan pada bagian wajah dan tangan.
Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengunggah postingan di akun Twitternya dan mengatakan bahwa tidak ada satu pun anggota pasukan Taliban yang terlibat dalam serangan tersebut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, serangan tersebut menewaskan 10 orang dan melukai 15 lainnya, termasuk beberapa pengawal pribadi Saleh.
"Serangan semacam itu tidak akan melemahkan upaya kami dalam menciptakan perdamaian di Afghanistan," kata Javid Faisal, salah satu juru bicara Dewan Keamanan Nasional dalam sebuah cuitan.
Sejumlah pihak asing, termasuk Uni Eropa dan Pakistan, juga mengecam insiden serangan tersebut.
"Ini merupakan sebuah serangan terhadap Republik dan merupakan tindakan putus asa dari pihak pengganggu upaya perdamaian, yang harus dilawan secara bersama-sama," kata delegasi Uni Eropa untuk Afghanistan dalam sebuah pernyataan yang ia rilis di Twitter.
Banyak Perusahaan AS Khawatir Konflik AS-China Berlangsung Hingga Beberapa Tahun Mendatang
Penulis | : | Tino Aditia |