Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementerian PUPR dan Kementan Kembangkan Food Estate Modern di Kalteng
Pengembangan food estate di Kalteng diharapkan menjadi lumbung pangan baru di Luar Jawa
3 Juli 2020 22:30 WIB

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kampus Kementerian PUPR, Jumat (3/7/2020) | Kementrian PUPR |
JAKARTA, JITUNEWS.COM– Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian antara Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian di kawasan aluvial pada lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern di Provinsi Kalimantan Tengah. Ia berharap pengembangan food estate tersebut dapat menciptakan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa.
“Jadi kita memang fokusnya untuk menyiapkan food estate yang modern, sehingga nantinya tidak hanya dimanfaatkan saat produksi tetapi juga pasca produksi,” kata Menteri Basuki saat menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kampus Kementerian PUPR, Jumat (3/7/2020).
Menurutnya, Kementerian PUPR mendukung manajemen air melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya. Sementara Kementan sebagai pelaku utama untuk menyiapkan agriculture practice, seperti penyiapan saluran cacingan, cetak sawah, pupuk, bibit, hingga pasca produksi.
Menteri PUPR Minta Pembangunan Bendungan Cipanas Sumedang Selesai Tahun 2022
“Kementerian PUPR dan Kementan sudah sepakat bekerja pada tahun 2020 untuk memprioritaskan lahan seluas 28.000 hektare. Karena musim tanamnya adalah bulan April-September dan Oktober-Maret. Untuk itu, kami mempersiapkan untuk musim tanam Oktober-Maret,” ujarnya.
Kawasan food estate tersebut memiliki lahan potensial seluas 165.000 hektare. Sekitar 85.500 hektare merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya. Sementara 79.500 hektare sisanya berupa semak belukar.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertemuan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antar Kementerian dalam membangun program yang menjadi prioritas Pemerintah.
“Intinya kerja sama Kementerian akan saling membutuhkan. Karena tidak ada pertanian tanpa air, sedangkan jaringan irigasi itu membutuhkan air yang disiapkan oleh Kementerian PUPR. Jadi sesudah water manajemennya selesai, Kementan baru memulai persiapan pertaniannya, prasarananya, dan alat-alatnya,” ujar Syahrul Yasin Limpo.
Menteri PUPR Minta Percepat Realisasi Belanja Infrastruktur Tahun 2020
Penulis | : | Trisna Susilowati |