•  

logo


Strategi Menyelamatkan Bisnis Perhotelan di Tengah Pandemi

Pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas terkait masuknya para wisatawan

28 Mei 2020 14:43 WIB

ilustrasi (industry.co.id)
ilustrasi (industry.co.id)
dibaca 813 x

Pandemi covid-19 sangat berdampak bagi perekonomian nasional, terutama dibidang pariwisata. Sektor pariwisata adalah yang paling telak mendapatkan dampaknya, banyak tempat wisata yang harus berhenti beroperasi untuk menghindari keramaian dan lebih dari seribu hotel harus tutup. Bahkan perusahaan startup Airy Rooms yang berafiliasi dengan traveloka harus menutup bisnisnya secara permanen akibat tidak mampu bertahan dari pandemi covid-19. Lantas strategi apa yang dapat dilakukan ?

Pertama, hotel yang masih mampu beroperasi harus memiliki strategi penjualan yang berbeda. Misalnya memberikan paket menginap yang panjang dengan harga yang lebih murah untuk para pelanggan yang ingin megnisolasi diri. Dengan begitu, pihak hotel minimal dapat menutupi fixed cost yang ada sekaligus membantu mencegah penyebaran virus. Strategi paket menginap jangka panjang ini juga bisa digunakan sebagai solusi bagi masyarakat yang pulang kampung dan harus melakukan isolasi mandiri.

Kedua, pemerintah dapat memberikan bantuan keuangan, bisa berupa subsidi hotel dan tiket pesawat. Dengan begitu, diharapkan sektor pariwisata dapat bergairah lagi dan bisnis hotel bisa berjalan. Pemerintah juga dapat memberikan suntikan dana kepada hotel hotel yang masih mampu beroperasi.


Strategi Pengembangan Pariwisata Perbatasan di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat

Ketiga, pemerintah dapat menggunakan hotel yang ada sebagai tempat beristirahat bagi para tenaga medis dan tempat untuk mengisolasi masyarakat yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal ini sudah diterapkan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah menjadikan beberapa hotel di Jakarta sebagai tempat akomodasi bagi para tenaga medis yang bertugas. Langkah ini dapat juga diambil oleh daerah lain untuk membantu sektor perhotelan sekaligus membantu para tenaga medis.

Keempat, pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas terkait masuknya para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, kehidupan “new normal” sedang dikampanyekan. Menyikapi ini, perlu dibuat regulasi untuk menyeleksi para wisatawan yang masuk, terutama wisatawan yang berasal dari daerah/negara yang pernah terkena wabah Covid-19. Sehingga wisatawan yang akan menginap di hotel dapat merasa lebih aman dan nyaman

Kelima, perlu dilakukan pembenahan terhadap destinasi wisata. Pembenahan ini terutama terkait kebersihan dan kesehatan. Perlu dibuat fasilitas seperti wastafel untuk cuci tangan, toilet umum yang bersih, restoran yang higienis, dan sebagainya. Dengan pariwisata dan perhotelan akan terangkat kembali. Langkah ini tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit serta pendampingan yang ketat, agar langkah ini dapat berjalan dengan efektif.

Lima strategi diatas merupakan langkah yang menurut penulis perlu diambil, agar bisnis perhotelan dapat kembali bergairah dan tidak ada lagi hotel yang harus menutup operasinya.

Ditulis oleh: Naufal Arif

*Tulisan ini adalah 'Suara Kita' kiriman dari pembaca. Jitunews.com tidak bertanggung jawab terhadap isi, foto maupun dampak yang timbul dari tulisan ini. Mulai menulis sekarang.

Strategi Pemulihan Citra Pariwisata Pasca Bencana di Sulawesi Tengah

Halaman: 
Admin : Vicky Anggriawan