Sindir Imbauan Penggunaan Masker, Analis Politik: Diumumkan Setelah Ribuan Rakyat Terpapar Coronaa
Analis sosial politik sebut kebijakan imbauan penggunaan masker sudah telat
6 April 2020 11:49 WIB

Ilustrasi | Ist |
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Analis Sosial Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyesalkan imbauan pemerintah untuk menggunakan masker. Pasalnya imbauan tersebut dilakukan setelah banyak orang terpapar virus corona.
"Kebijakan yang sangat disayangkan baru dikeluarkan. Ketika ribuan rakyat sudah terpapar corona dan ratusan orang meninggal dunia, kebijakan menggunakan masker bagu msyarakat baru diumumkan," kata Ujang di Jakarta, Senin (6/4/2020).
Ujang menilai harusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai langkah antisipatif. Bukan mengeluarkan kebijakan setelah menelan banyak korban.
Warga Diminta Gunakan Masker Kain, IDI: Efektifitas Rendah, Akan Tetapi...
"Lebih baik terlambat. Daripada tidak sama sekali. Jadi lebih baik mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker. Daripada tidak mengantisipasi sama sekali," pungkasnya.
Diketahui, pemerintah selalu mengumumkan penambahan kasus corona di Indonesia. Tercatat sampai Minggu (5/4/2020), jumlah pasien positif corona sebanyak 2.273. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 198 pasien, dan yang berhasil sembuh sebanyak 164 pasien.
Jokowi: Dulu Pakai Masker Hanya yang Sakit, Sekarang Semua yang Keluar Rumah Harus Pakai Masker
Penulis | : | Trisna Susilowati |