Tolak Ahok Jadi CEO Ibu Kota Baru, Begini Alasan Alumni 212
Selain itu, Alumni 212 juga meminta Erick Thohir untuk mendepak Ahok dari kursi Komut Pertamina
6 Maret 2020 10:33 WIB

Basuki Tjahaja Purnama / Ahok | detikNews |
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru mendapat penolakan dari sejumlah alumni Aksi 212 yang menamakan diri Mujahid 212.
Ketua Mujahid 212 Damai Hari Lubis mengatakan pihaknya tak mau menerima Ahok lantaran rekam jejak beserta kepribadian yang dianggap bermasalah.
"Sebagai calon kepala daerahnya (Ibu Kota Negara baru) adalah Ahok, maka kami katakan dan nyatakan secara tegas. Kami menolak keras Ahok lantaran fakta-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah," kata Damai, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (5/3).
Soal Ahok Jadi Pemimpin Ibu Kota Baru, PDIP: Pasti Presiden Punya Catatan
Selain itu, lanjut dia, Ahok juga terjerat beberapa kasus kala menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta. Dia menukil pernyataan pengamat energi Marwan Batubara yang pernah menuduh Ahok tersangkut korupsi Rumah Sakit Sumber Waras, Reklamasi, dan Taman BMW.
"Sebelum permasalahan isu korupsi Ahok terselesaikan secara transparan kepada publik, kami nyatakan kami menolak Ahok tidak terbatas CEO IKN, melainkan juga termasuk minta agar Erick Thohir mencopot Ahok dari posisi Komisaris Pertamina," ujarnya.
Penajam Paser Utara Banjir, PKS: Layakkah Kawasan Itu Jadi Ibu Kota yang Baru?
Penulis | : | Iskandar |