•  

logo


Awas! Jangan Macem-macem saat Mendaki Gunung Arjuno atau...

berikut penjelasannya

18 Oktober 2019 16:58 WIB


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Dinamakan Gunung Arjuno karena gunung yang berlokasi di Jawa Timur ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat pertapaan Arjuno atau Arjuna yaitu salah satu karakter pewayangan yang terkenal tampan, ahli panah, suka bertapa, dan memiliki banyak istri.

Gunung dengan ketinggian sekitar 3.339 mdpl ini dapat ditempuh melalui tiga jalur yang cukup dikenal yaitu Lawang, Tretes dan Batu. Karena gunung ini juga masih dalam satu rangkaian pegunungan yang sama dengan Gunung Welirang, sehingga banyak pendaki yang menyebutnya sebagai Arjuno-Welirang.

Gunung Arjuno ini dikenal sebagai tempat pemujaan atau ritual agama Hindu-Budha sejak era Kerajaan Singasari dan Majapahit sampai saat ini. Tidak heran jika di kawasan Arjuno masih banyak ditemukan situs bersejarah seperti arca maupun prasasti.


Awas! Jangan Lepaskan Kalau Kamu Ketemu Tipe Cewek ini

Gunung Arjuno adalah salah satu gunung favorit pendaki walaupun terkenal angker dan wingit.

Banyak kisah diluar nalar seringkali menjadi 'oleh-oleh' para pendaki, seperti beberapa dibawah ini.

1. Suara Gending Gamelan Ngunduh Mantu

Banyak pendaki yang mengaku mendengar alunan gending yang dikumandangkan persis dengan suara gamelan dalam prosesi pernikahan adat Jawa.

Menurut keyakinan warga sekitar, jika pendaki mendengar gending ‘ngunduh mantu’ tersebut, sebaiknya tidak meneruskan pendakian ke puncak Arjuno. Konon, bangsa lelembut di Gunung Arjuno itu tengah menggelar hajatan. Jika tetap nekat, biasanya pendaki tersebut akan tersesat atau hilang dan tidak bisa lagi ditemukan


2. Pasar Dieng atau Pasar Setan

Lokasi Pasar Setan tersebut diantara Pos Watu Gede puncak Arjuno. Tempat itu cukup luas dengan ketinggian yang hampir sama dengan puncak Arjuno yang terdapat beberapa makam pendaki yang dulu meninggal di tempat tersebut.
Konon, pernah ada pendaki yang mendirikan tenda di wilayah tersebut untuk bermalam sebelum melakukan summit attack. Malam itu, pendaki tersebut dikejutkan dengan suara gaduh dan ramai dari luar tendanya, setelah pendaki itu keluar dari tenda, ia 'melihat' sebuah pasar yang sangat ramai.

Diceritakan ia berkeliling pasar dan membeli suatu barang. Namun, ketika ia terbangun di pagi hari, pasar yang berada sekitar tendanya menghilang dan seakan tak ada bekas bahwa pernah ada pasar sebelumnya. Anehnya, barang yang ia beli masih ada.


3. Alas Lali Jiwo

Terdapat sebuah hutan yang harus dilewati pendaki sebelum mencapai puncak Gunung Arjuno. Hutan itu dinamakan Alas Lali Jiwo atau berarti hutan lupa diri. Kepercayaan setempat menyebutkan pendaki yang mempunyai niat jahat atau berhati kotor akan tersesat dan lupa diri. Beberapa ahli spiritual memandang Alas Lali Jiwo sebagai sebuah pemukiman besar bangsa jin. Banyak sekali kejadian-kejadian tidak masuk akal yang dialami pendaki saat melintasi hutan ini.

Ada sebuah peraturan yang tak tertulis dari penduduk sekitar terkait Alas Lali Jiwo ini. Para pendaki tidak boleh melanggar beberapa larangan, seperti untuk tidak memakai baju yang berwarna dominan merah, tidak mendaki dalam jumlah ganjil serta tidak merusak situs-situs petilasan Kerajaan Majapahit yang tersebar di area pendakian Gunung Arjuna. Situs-situs bersejarah tersebut diyakini oleh masyarakat dijaga oleh Bambang Wisanggeni, salah satu keturunan Arjuna.

3 Ritual Adat Unik yang Hanya Ada di Indonesia

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia