Jokowi Akan Bentuk Kementerian Investasi, Pengamat Bilang, "Bukan Solusi, Tapi..."
Simak berita selengkapnya
15 Agustus 2019 05:15 WIB

Jokowi | Sinar Harapan |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Pengamat politik dan anggaran, Uchok Sky Khadafi menanggapi pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan dibentukan kementerian khusus yang menangani investasi.
Menurut Uchok, pembentukan kementerian baru tersebut tidak terlalu penting. Hal ini dikarenakan, sudah ada lembaga yang mengaturnya, yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mengurusi investasi.
Baca Juga: Serukan #PolitikMunafikAnies, Netizen: Semakin PSI Nyinyir, Semakin Banyak Penghargaan Pak Anies
Selain Penumpang Gelap, Prabowo Juga Ditunggangi Kekasih Gelap, Netizen: Makanya Masa Depannya Gelap
Jokowi Tak Setuju Presiden Kembali Dipilih MPR, Netizen Singgung Sila ke-4, "Menyimpang dari Sila"
"Kan sudah ada BKPM," terang Uchok seperti yang telah diwartakan RMOL.co (14/8).
Lebih lanjut, ia justru membeberkan permasalah investasi di Indonesia berasal dari ribetnya birokrasi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) yang memakan waktu berbulan-bulan.
"OJK dan BI sangat ketat, mereka curiga terus. Belum lagi, persyaratan Kitas (Kartu Izin Tinggal Terbatas) bagi investor sungguh rumit dan berbelit-belit," paparnya.
Putranya Disebut Masuk Bursa Calon Menteri, Surya Paloh: Dia Sih Gagah, Tapi Kurang....
"Jadi, kementerian 'investasi' bukan solusi, tapi birokrasi yang berbulan-bulan yang jadi masalah. Ini yang harus dilihat Jokowi, pahami masalah, jangan cepat-cepat membentuk lembaga baru," tukasnya.
Penulis | : | Nugroho Meidinata |